metadata
base_model: thenlper/gte-small
datasets: []
language: []
library_name: sentence-transformers
metrics:
- cosine_accuracy@1
- cosine_accuracy@3
- cosine_accuracy@5
- cosine_accuracy@10
- cosine_precision@1
- cosine_precision@3
- cosine_precision@5
- cosine_precision@10
- cosine_recall@1
- cosine_recall@3
- cosine_recall@5
- cosine_recall@10
- cosine_ndcg@10
- cosine_mrr@10
- cosine_map@100
- dot_accuracy@1
- dot_accuracy@3
- dot_accuracy@5
- dot_accuracy@10
- dot_precision@1
- dot_precision@3
- dot_precision@5
- dot_precision@10
- dot_recall@1
- dot_recall@3
- dot_recall@5
- dot_recall@10
- dot_ndcg@10
- dot_mrr@10
- dot_map@100
pipeline_tag: sentence-similarity
tags:
- sentence-transformers
- sentence-similarity
- feature-extraction
- generated_from_trainer
- dataset_size:3327
- loss:MultipleNegativesRankingLoss
widget:
- source_sentence: 'Here are two questions for the upcoming quiz/examination:'
sentences:
- >-
121Fisika SMA/MA XIISoal Latihan :
1. Suatu kawat penghantar berbentuk lingkaran dialiri arus
listrik, jika induksi magnet di titik pusat lingkaran sebesar
6 .10-5 T, tentukan berapa kuat arus yang mengalir pada
kawat tersebut!
2. Kawat penghantar berbentuk lingkaran dengan jari-jari
15 cm dialiri arus listrik 10 A. Tentukan besarnya induksimagnet :
a. di titik pusat lingkaran, dan
b. di titik yang berjarak 20 cm dari pusat lingkaran pada
sumbu kawat!
4. Induksi Magnetik di Sumbu Solenoida
dan Toroida
Solenoida adalah kumparan yang
panjang di mana diameter kumparan
lebih kecil dibandingkan dengan pan-jang kumparan, jarak antara lilitan
yangsatu dengan yang lainnya sangat rapatdan biasanya terdiri atas satu
lapisan ataulebih. Sedangkan toroida adalah sebuah
solenoida yang dilengkungkan sehinggamembentuk lingkaran seperti
terlihatpada Gambar (4.7).
Besarnya induksi magnetik pada titikyang terletak pada sumbu
solenoidadinyatakan dengan persamaan :
Jika titik P di pusat solenoida
B =
P0 In atau B =
.... (4.11)
Jika titik P terletak di ujung solenoida
B =
atau
.... (4.12)
dengan :
B= induksi magnet di pusat (tengah-tengah) solenoida
P0= permeabilitas ruang hampa
I= kuat arus listrik dalam solenoida
N= jumlah lilitan dalam solenoida
L= panjang solenoidaGambar 4.7 (a) Solenoida (b) Toroida
- >-
331Fisika SMA/MA XII36. Pernyataan berikut terkait dengan sifat suatu
sinar
radioaktif tertentu dibandingkan dengan sinar radioaktif
lainnya.
1. daya tembusnya paling besar
2. dapat menimbulkan fluoresensi
3. daya ionisasi paling lemah
4. bermuatan listrik positif
Sifat yang benar untuk sinar alfa ( D) adalah pernyataan
....
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2, 3 dan 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 4 saja
37. Suatu zat radioaktif dalam waktu 15 hari zat yang
meluruh sebanyak
jumlah zat mula-mula. Besarnya
konstanta peluruhan zat radioaktif tersebut adalah ....
A. 0,6930 hari-1
B. 0,3465 hari-1
C. 0,2310 hari-1
D. 0,1733 hari-1
E. 0,1386 hari-1
38. Aktivitas 1 gr radium (88Ra226) adalah 0,98 Ci, maka
waktu paruhnya adalah ....A. 162 jam
B. 16 tahun
C. 60 tahun
D. 162 tahun
E. 1614 tahun
39. Suatu zat radioaktif yang mempunyai aktivitas mula-mula
128 Ci, apabila zat radioaktif itu mempunyai waktu paroh
10 menit, maka setelah setengah jam kemudian aktivitaszat tersebut
adalah ....
A. 4 Ci D. 32 Ci
B. 8 Ci E. 64 Ci
C. 16 Ci
- >-
Fisika SMA/MA XII 2523. Hitunglah energi kinetik elektron pada orbitnya
pada n = 2!
Penyelesaian :
EK=
di mana r = 0,53 × 10-11 n2
=
=
= 3,396 eV
Jadi energi kinetiknya sebesar 3,396 eV .
Soal Latihan :
1. Berapakah panjang gelombang terpanjang dari deret
Paschen?
2. Berapakah frekuensi terbesar dari deret Brackett?
3. Hitung kecepatan orbit elektron pada n = 2!
4. Tentukan frekuensi gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan jika elektron berpindah dari lintasan n = 5
ke n = 2!
5. Tentukan frekuensi gelombang elektromagnetik yang di-
pancarkan jika elektron berpindah dari kulit O ke kulit M!
6. Tentukan energi (dalam eV) yang dilepaskan jika elektron
berpindah dari kulit N ke kulit K!
Untuk menjawab soal-soal di atas gunakan :
h = 6,6 u 10-34 Js k = 9 u 109 Nm2/C2
m = 9,1 u 10-31 kg R = 1,097 u 107 m-1
e = 1,6 u 10-19 C c = 3 u 108 m/s
G. Teori Kuantum Atom
Louis de Broglie seorang ahli Fisika dari Perancis pada
tahun 1923 mengajukan hipotesis tentang gelombang materi.
Menurutnya, gerakan partikel yang bergerak mendekati ke-cepatan cahaya,
seperti halnya gerakan elektron mengitari intiatom, mempunyai sifat
gelombang. Hipotesis ini dibuktikan
- source_sentence: '**Question 1: Multiple Choice**'
sentences:
- "33\nSistem Koordinasi dan Gerak pada Tubuh ManusiaGambar 1.31 Mekanisme relaksasi otot \nSumber: \tPeter\tH.\tRaven,\tdkk,\t2020,\tBiology Twelfth Edition\nSarkomerSarkomer\nPita A Pita I Pita A Garis\tZ\nZona\tH\t Zona\tH\nGaris\tZ Garis\tZPita APita I Pita A\nZona\tH\tZona\tH\nFilamen tipis (aktin)Filamen tebal (miosin)\nc. Sifat Gerak pada Otot \nBerdasarkan sifat gerak otot, otot dibedakan menjadi otot sinergis dan otot antagonis. Otot \nsinergis adalah pasangan otot yang bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama. Sebagai contoh, otot-otot antartulang rusuk yang bekerja sama ketika menarik napas serta otot pronator teres dan otot pronator kuadratus yang bekerja sama dalam menelentangkan dan menelungkupkan telapak tangan. Sementara itu, otot antagonis adalah pasangan otot yang kerjanya berlawanan. Sebagai contoh, otot bisep dan otot trisep. Saat mengangkat lengan bawah, otot bisep akan berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. \nAdapun kerja otot akan menghasilkan beberapa jenis gerakan seperti berikut.\nGambar 1.32 Sifat gerak otot antagonis \nIlustrator: Arif Nursahid"
- "301Fisika SMA/MA XIIc. Pemancaran Sinar JJJJJ\nSebuah inti atom dapat memiliki energi ikat nukleon yang\nlebih tinggi dari energi ikat dasarnya ( ground state ). Dalam\nkeadaan ini dikatakan inti atom dalam keadaan tereksitasi dan\ndapat kembali ke keadaan dasar dengan memancarkan sinar\ngamma atau foton yang besarnya energi tergantung pada\nkeadaaan energi tereksitas i dengan energi dasarnya . Pemancaran\nsinar tidak menyebabkan perubahan massa dan muatan padainti atom. Inti atom yang dalam keadaan tereksitasi diberi tandabintang setelah lambang yang biasanya dipakai, misal \n38 Sr* 87.\nContoh peluruhan sinar J yaitu:\n1) 6C*12o6C 12 + J\n2) 28Ni*61o28 Ni61 + J\nDari hasil penelitian lebih lanjut dari sifat-sifat sinar\nradioaktif menunjukkan bahwa jika dilihat dari sifat daya\nionisasinya (sifat kimianya) menunjukkan bahwa sinar \x03D\nmemiliki daya ionisasi paling kuat, baru kemudian sinar E,\ndan sinar J. Sedangkan sifat fisikanya : yaitu sinar J memiliki\ndaya tembus yang paling kuat, baru kemudian sinar E dan\nsinar D. Apabila sinar radioaktif tersebut dilewatkan dalam\nmedan magnet atau medan listrik, ternyata sinar D dan E\nterpengaruh oleh medan tersebut, sedangkan sinar J tidak\nterpengaruh oleh medan listrik dan medan magnet. Sinar E\ndibelokkan lebih tajam dibandingkan dengan sinar D.\nUntuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.\nGambar 10.2 Pembelokan radiasi D, E, dan J oleh medan magnetik"
- "94\nBiologi untuk SMA/MA Kelas 11BApersepsi\nKolase gambar tanaman lada dan penggunaan lada untuk bumbu \nmasakan\nSumber: Wavebreakmedia, https://elements.envato.com/Apersepsi\nMenurut para pakar kesehatan, gerakan \nmelompat seperti pada teknik dasar bola basket dapat membuat tubuh melepaskan hormon pertumbuhan. Hormon inilah yang memicu pertumbuhan tinggi badan. Namun, bukan berarti bermain basket dapat langsung membuat tinggi badan bertambah. Selain itu, olahraga bukan satu-satunya faktor pemicu pertumbuhan tinggi badan. Apa yang dimaksud pertumbuhan? Selain pertumbuhan, manusia juga mengalami perkembangan. Apa yang dimaksud perkembangan? Apa saja faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan? Ayo, diskusikan dengan \ntemanmu! \n•\t Pertumbuhan\t\t \t •\t Epigeal\t \t •\t Hormon\t \t •\t Fase\tembrionik\t \t\n•\t Perkembangan\t \t •\t Hipogeal\t\t •\t Metamorfosis\t •\t Fase\tpascaembrionik\t \t\nKata Kunci"
- source_sentence: 'Here are two questions based on the context information:'
sentences:
- |-
351Fisika SMA/MA XIIIndium
Timah
Antimon
TeluriumYodium
Xenon
CesiumBarium
Lantanium
SeriumPraseodimium
Neodinium
PrometiumSamarium
Europium
GadoliniumTerbium
Disprosium
HolmiumErbium
Tulium
IterbiumLutetium
Hafnium
TitaliumWolfram
Renium
OsmiumIridium
Platina
EmasRaksa
Talium
TimbalBismut
Polonium
AstaniumRadonNama Unsur Lambang N omor Atom Massa Atom R ata-rata
In
Sn
Sb
Te
I
Xe
Ce
BaLa
Ce
Pr
Nd
Pm
Sm
Eu
Gd
Tb
DyHo
Er
Tm
YbLu
Hf
TaW
Re
Os
Ir
Pt
AuHg
Ta
Pb
Bi
Po
At
Rn4950
51
5253
54
5556
57
5859
60
6162
63
6465
66
6768
69
7071
72
7374
75
7677
78
7980
81
8283
84
8586114,82118,69
121,75
127,60126,9045
131,30
132,9054137,34
138,9055
140,12140,9077
144,24
(145)150,4
151,96
157,25158,9254
162,50
164,9304167,26
168,9342
173,04174,97
178,49
180,9479183,85
186,207
190,2192,22
195,09
196,9665200,59
204,37
207,2208,9804
(209)
(210)(222)
- >-
281Fisika SMA/MA XIIPenyelesaian :
Diketahui :'to =1 0-7 s c = 3 × 108 ms-1
v= 0,9 c
Ditanyakan :x= ...? (jarak yang ditempuh partikel)
Jawab : Karena partikel bergerak dengan kecepatan 0,9 c maka
umur partikel tersebut adalah :
't
Soal Latihan
1. Berapa kelajuan pesawat angkasa bergerak relatif terhadap
bumi supaya waktu sehari dalam pesawat sama dengan
2 detik di bumi?
2. Berapakah kelajuan pesawat angkasa yang loncengnya
berjalan 15 detik lebih lambat tiap jamnya relatif terhadaplonceng di
Bumi?
3. Kontraksi Lorentz
Pengukuran panjang seperti juga selang waktu di-
pengaruhi oleh gerak relatif. Panjang L benda yang bergerakterhadap
pengamat kelihatannya lebih pendek L
o bila diukur
dalam keadaan diam terhadap pengamat. Peristiwa ini disebutkontraksi
Lorentz (pengerutan Lorentz) . Kontraksi Lorentz di-
nyatakan dalam persamaan :
.... (9.19)
di mana :
Lo= panjang benda diukur oleh pengamat yang diam
L= panjang benda yang diukur oleh pengamat yang bergerak
v= kecepatan benda relatif terhadap pengamat yang diam
c= kecepatan cahaya't
= 2,27 × 10-7s
Jadi, partikel tersebut bergerak sejauh:
x= v × 't
= 0,9 × 3 × 108 × 2,27 × 10-7 m
= 61,29 m
- >-
9Fisika SMA/MA XIIGambar 1.9 Gelombang berjalan pada tali
4. Difraksi Gelombang
Untuk menunjukkan adanya
difraksi gelombang dapat dilakukan
dengan meletakkan penghalang padatangki riak dengan penghalang
yangmempunyai celah, yang lebar celahnyadapat diatur. Difraksi
gelombang adalah
peristiwa pembelokan/penyebaran(lenturan) gelombang jika
gelombangtersebut melalui celah. Gejala difraksiakan semakin tampak
jelas apabila lebarcelah semakin sempit. Dengan sifat inilahruangan
dalam rumah kita menjaditerang pada siang hari dikarenakan adalubang
kecil pada genting. Serta suara
alunan musik dari tape recorder dapat sampai ke ruanganlain, meskipun
kamar tempat tape tersebut pintunya tertutup
rapat.
Gambar 1.8 Difraksi gelombang (a) penghalang
dengan celah lebar, (b) penghalang dengan celah sempit
(a) (b)penghalang
B. Gelombang Berjalan
1. Persamaan Gelombang Berjalan
Seutas tali AB yang kita bentangkan mendatar ( Gambar
1.9). Ujung B diikatkan pada tiang, sedangkan ujung A kita
pegang. Apabila ujung A kita getarkan naik turun terus-menerus, maka
pada tali tersebut akan terjadi rambatangelombang dari ujung A ke ujung
B. Misalkan amplitudogetarannya A dan gelombang merambat dengan
kecepatan v
dan periode getarannya T.
Misalkan titik P terletak pada tali AB berjarak x dari
ujung A dan apabila titik A telah bergetar selama t sekon, maka
titik P telah bergetar selama t
P =
, di mana
adalah
waktu yang diperlukan gelombang merambat dari A ke P .
- source_sentence: 'Here are two questions I''ve created for you:'
sentences:
- >-
85Fisika SMA/MA XIISebagaimana yang telah kita pelajari di kelas IX,
listrik
statis terjadi akibat interaksi antara partikel-partikel bermuatan
listrik, elektron negatif, dan proton positif pada atom. Muatan
listrik yang sejenis tolak-menolak, sedangkan muatan listriktak sejenis
tarik-menarik. Pada bab ini kita akan kembalimempelajari tentang listrik
statis (elektrostatis) lebih lanjutmengenai hukum Coulomb, kuat medan
listrik, energipotensial listrik, potensial listrik, dan
kapasitor.Adakalanya benda biasa memperagakan tenaga yang tampaknya luar
biasa:
sebatang tongkat plastik dapat menarik kertas seperti magnet menarik
besi.
Penyebab efek luar biasa ini ialah listrik statis (elektrostatika). Apa
sebenarnyalistrik statis itu? Apa yang menyebabkannya? Agar kalian
memahaminya, maka
pelajarilah materi bab ini dengan saksama!
elektrostatika, gaya Coulomb, medan listrik, kuat medan listrik,
generator,
potensial listrik, kapasitor
A. Hukum Coulomb
Perhatikan Gambar 3.1 yang
menggambarkan dua buah benda
bermuatan listrik q1 dan q2 terpisah pada
jarak r. Apabila kedua benda bermuatan
listrik yang sejenis, kedua bendatersebut akan saling
tolak-menolakdengan gaya sebesar F dan jika muatanlistrik pada benda
berlainan jenis, akantarik-menarik dengan gaya sebesar F.
Berdasarkan penelitian yang dilaku-
kan oleh seorang ahli Fisika Prancis,Charles de Coulomb (1736-1806)
disimpulkan bahwa: besarnya gaya tarik-
menarik atau tolak-menolak antara dua
benda bermuatan listrik (yang kemudian disebut gaya Coulomb)berbanding
lurus dengan muatan masing-masing benda danberbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua bendatersebut.
Motivasi Belajar
Kata-kata Kunci
Gambar 3.1 Gaya Coulomb
- "Fisika SMA/MA XII 142Besarnya ggl induksi yang timbul\nantara ujung-ujung kumparanberbanding lurus dengan kecepatanperubahan fluks magnetik yangdilingkupi oleh kumparan tersebut.\nSecara matematik hukum faraday dapatdituliskan dalam persamaan :\n\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\x03\nH = \n .... (5.3)\n atau H = \n .... (5.4)\nPersamaan (5.4) dipakai jika perubahan\nfluks magnetik berlangsung dalamwaktu singkat atau \n't mendekati nol.\ndengan :\nH = ggl induksi pada ujung-ujung\nkumparan (Volt)\nN = jumlah lilitan dalam kumparan\n') = perubahan fluks magnetik (Wb)\n't= selang waktu perubahan fluks\nmagnetik (s)\n= laju perubahan fluks magnetik\n(Wb.s-1)\nTanda negatif pada persamaan untuk menyesuaikan\ndengan hukum Lenz .\nBerdasarkan persamaan (5.2) dapat diketahui bahwa ada\ntiga faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan fluksmagnetik, yaitu :\na. Luas bidang kumparan yang melingkupi garis gaya\nmedan magnetik.\nb. Perubahan induksi magnetiknya.\nc. Perubahan sudut antara arah medan magnet dengan garis\nnormal bidang kumparan.Gambar 5.2 Percobaan Faraday untuk menyelidiki\nhubungan ggl induksi dengan kecepatan perubahan\nfluks magnetik"
- >-
207Fisika SMA/MA XII10. Pada percobaan resonansi dengan tabung
resonator,
ternyata terjadi resonansi yang pertama kali jika panjang
kolom udara dalam tabung di atas permukaan air setinggi20 cm, maka
resonansi yang ke dua kali akan terjadi jikapanjang kolom udara dalam
tabung adalah ....
A. 20 cm D. 80 cm
B. 40 cm E. 100 cmC. 60 cm
11. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 36 km/jam
sambil membunyikan sirine dengan frekuensi 400 Hz.
Jika cepat rambat gelombang bunyi 300 m/s makafrekuensi bunyi sirine
yang didengar oleh orang yangdiam di tepi jalan pada saat mobil itu
menjauhinya adalah....
A. 380 Hz D. 410 Hz
B. 387 Hz E. 420 HzC. 400 Hz
12. Jika sebuah pipa organa terbuka ditiup sehingga
menghasilkan nada atas kedua maka akan terjadi ....A. 2 simpul dan 3
perut
B. 3 simpul dan 4 perut
C. 4 simpul dan 5 perut
D. 3 simpul dan 3 perut
E. 4 simpul dan 4 perut
13. Jarak antara 5 buah simpul yang berurutan pada
gelombang stasioner yang terjadi pada tali dengan ujung
tetap adalah 40 cm. Jika cepat rambat gelombang yangterjadi 20 m/s maka
frekuensi gelombangnya adalah ....
A. 40 Hz D. 100 HzB. 60 Hz E. 120 Hz
C. 80 Hz
14. Pada percobaan Young jika jarak antara dua celah
dijadikan dua kali semula maka antara dua garis terang
yang berurutan menjadi ....
A.
kali semula
B.
kali semula
C. 2 kali semula
D. 4 kali semulaE. tetap tidak berubah
- source_sentence: '**Question 1**'
sentences:
- >-
Fisika SMA/MA XII 230yang diusulkan oleh Einstein. Percobaan Compton
cukup
sederhana yaitu sinar X monokromatik (sinar X yang memilikipanjang
gelombang tunggal) dikenakan pada keping tipisberilium sebagai
sasarannya. Kemudian untuk mengamatifoton dari sinar X dan elektron yang
terhambur dipasangdetektor. Sinar X yang telah menumbuk elektron
akankehilangan sebagian energinya yang kemudian terhamburdengan sudut
hamburan sebesar T terhadap arah semula.
Berdasarkan hasil pengamatan ternyata sinar X yang ter-hambur memiliki
panjang gelombang yang lebih besar daripanjang gelombang sinar X semula.
Hal ini dikarenakansebagian energinya terserap oleh elektron. Jika
energi fotonsinar X mula-mula hf dan energi foton sinar X yang terhambur
menjadi ( hf – hf ’) dalam hal ini f > f’, sedangkan panjang
gelombang yang terhambur menjadi tambah besar yaitu O > Oc.
Dengan menggunakan hukum ke-
kekalan momentum dan kekekalan energi
Compton berhasil menunjukkan bahwaperubahan panjang gelombang foton
terhambur dengan panjang gelombang
semula, yang memenuhi persamaan :
.... (7.6)
dengan
O = panjang gelombang sinar X sebelum tumbukan (m)
Oc = panjang gelombang sinar X setelah tumbukan (m)
h = konstanta Planck (6,625 × 10-34 Js)
mo= massa diam elektron (9,1 × 10-31 kg)
c = kecepatan cahaya (3 × 108 ms-1)
T = sudut hamburan sinar X terhadap arah semula (derajat
atau radian)
Besaran
sering disebut dengan panjang gelombang
Compton . Jadi jelaslah sudah bahwa dengan hasil pengamatan
Compton tentang hamburan foton dari sinar X menunjukkan
bahwa foton dapat dipandang sebagai partikel, sehingga mem-perkuat teori
kuantum yang mengatakan bahwa cahaya mem-punyai dua sifat, yaitu cahaya
dapat sebagai gelombang dan
cahaya dapat bersifat sebagai partikel yang sering disebut
sebagai dualime gelombang cahaya .
TFoton
terhambur
Elektron terhamburFoton datang
Elektrondiamhfc
hf
Gambar 7.7 Skema percobaan Compton untuk
menyelidiki tumbukan foton dan elektron
- >-
Fisika SMA/MA XII 268
Peta Konsep
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu :
1. memformulasikan teori relativitas untuk waktu, panjang, dan massa,
dan2. memformulasikan kesetaraan massa dengan energi yang diterapkan
dalam teknologi.Relativitas
Mempelajari
Kerangka Acuan Gerak Benda
Transformasi
LorentzTransformasi
GalileoKecepatan
Jauh di Bawah
Cepat Rambat
CahayaKecepatan
Mendekati
Cahaya
Relativitas
Newton
Relativitas Einstein
Dilatasi
WaktuKontraksi
LorentzMassa
RelativitasKesetaraan
Massa dan Energi
- >-
89Fisika SMA/MA XII
2. Dua muatan listrik q1 = +8 x 10-9 C dan q2 = + 16 x 10-9 C
terpisah pada jarak 12 cm. Tentukan di mana muatan q3
harus diletakkan agar gaya Coulomb pada muatan q3
sama dengan nol!
3. Sebuah segitiga sama sisi ABC mempunyai panjang sisi
6 cm. Apabila pada masing-masing titik sudut segitiga
berturut-turut terdapat muatan listrik sebesar qA = +8 C,
qB = -9 C, dan qC = +3 C, tentukan besarnya gaya Cou-
lomb pada titik sudut C!
(a) Muatan negatif (b) Muatan positif
Gambar 3.3 Garis-garis gaya listrik(c) Antara muatan positif dan muatan
negatifB. Medan Listrik dan Kuat Medan Listrik
Medan listrik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar
benda bermuatan listrik, di mana jika sebuah bendabermuatan listrik
berada di dalam ruangan tersebut akanmendapat gaya listrik (gaya
Coulomb). Medan listrik termasukmedan vektor, sehingga untuk menyatakan
arah medan listrikdinyatakan sama dengan arah gaya yang dialami oleh
muatanpositif jika berada dalam sembarang tempat di dalam medantersebut.
Arah medan listrik yang ditimbulkan oleh bendabermuatan positif
dinyatakan keluar dari benda, sedangkanarah medan listrik yang
ditimbulkan oleh benda bermuatannegatif dinyatakan masuk ke benda.
Untuk menggambarkan medan listrik digunakan garis-
garis gaya listrik . Garis-garis gaya listrik yaitu garis lengkung
yang dibayangkan merupakan lintasan yang ditempuh olehmuatan positif
yang bergerak dalam medan listrik. Garis gayalistrik tidak mungkin akan
berpotongan, sebab garis gayalistrik merupakan garis khayal yang berawal
dari bendabermuatan positif dan akan berakhir di benda yang
bermuatannegatif. Gambar (3.3) menggambarkan garis-garis gaya listrik
di sekitar benda bermuatan listrik.
model-index:
- name: SentenceTransformer based on thenlper/gte-small
results:
- task:
type: information-retrieval
name: Information Retrieval
dataset:
name: Unknown
type: unknown
metrics:
- type: cosine_accuracy@1
value: 0.08776675683799219
name: Cosine Accuracy@1
- type: cosine_accuracy@3
value: 0.12714156898106402
name: Cosine Accuracy@3
- type: cosine_accuracy@5
value: 0.15238954012623984
name: Cosine Accuracy@5
- type: cosine_accuracy@10
value: 0.19026149684400362
name: Cosine Accuracy@10
- type: cosine_precision@1
value: 0.08776675683799219
name: Cosine Precision@1
- type: cosine_precision@3
value: 0.04238052299368801
name: Cosine Precision@3
- type: cosine_precision@5
value: 0.030477908025247972
name: Cosine Precision@5
- type: cosine_precision@10
value: 0.019026149684400362
name: Cosine Precision@10
- type: cosine_recall@1
value: 0.08776675683799219
name: Cosine Recall@1
- type: cosine_recall@3
value: 0.12714156898106402
name: Cosine Recall@3
- type: cosine_recall@5
value: 0.15238954012623984
name: Cosine Recall@5
- type: cosine_recall@10
value: 0.19026149684400362
name: Cosine Recall@10
- type: cosine_ndcg@10
value: 0.13318205750890644
name: Cosine Ndcg@10
- type: cosine_mrr@10
value: 0.11564722973649931
name: Cosine Mrr@10
- type: cosine_map@100
value: 0.12517887116463544
name: Cosine Map@100
- type: dot_accuracy@1
value: 0.0880673279230538
name: Dot Accuracy@1
- type: dot_accuracy@3
value: 0.12744214006612564
name: Dot Accuracy@3
- type: dot_accuracy@5
value: 0.151487826871055
name: Dot Accuracy@5
- type: dot_accuracy@10
value: 0.18935978358881875
name: Dot Accuracy@10
- type: dot_precision@1
value: 0.0880673279230538
name: Dot Precision@1
- type: dot_precision@3
value: 0.042480713355375205
name: Dot Precision@3
- type: dot_precision@5
value: 0.030297565374211004
name: Dot Precision@5
- type: dot_precision@10
value: 0.018935978358881878
name: Dot Precision@10
- type: dot_recall@1
value: 0.0880673279230538
name: Dot Recall@1
- type: dot_recall@3
value: 0.12744214006612564
name: Dot Recall@3
- type: dot_recall@5
value: 0.151487826871055
name: Dot Recall@5
- type: dot_recall@10
value: 0.18935978358881875
name: Dot Recall@10
- type: dot_ndcg@10
value: 0.1330305309152652
name: Dot Ndcg@10
- type: dot_mrr@10
value: 0.11572738202584909
name: Dot Mrr@10
- type: dot_map@100
value: 0.12529892846605473
name: Dot Map@100
SentenceTransformer based on thenlper/gte-small
This is a sentence-transformers model finetuned from thenlper/gte-small. It maps sentences & paragraphs to a 384-dimensional dense vector space and can be used for semantic textual similarity, semantic search, paraphrase mining, text classification, clustering, and more.
Model Details
Model Description
- Model Type: Sentence Transformer
- Base model: thenlper/gte-small
- Maximum Sequence Length: 512 tokens
- Output Dimensionality: 384 tokens
- Similarity Function: Cosine Similarity
Model Sources
- Documentation: Sentence Transformers Documentation
- Repository: Sentence Transformers on GitHub
- Hugging Face: Sentence Transformers on Hugging Face
Full Model Architecture
SentenceTransformer(
(0): Transformer({'max_seq_length': 512, 'do_lower_case': False}) with Transformer model: BertModel
(1): Pooling({'word_embedding_dimension': 384, 'pooling_mode_cls_token': False, 'pooling_mode_mean_tokens': True, 'pooling_mode_max_tokens': False, 'pooling_mode_mean_sqrt_len_tokens': False, 'pooling_mode_weightedmean_tokens': False, 'pooling_mode_lasttoken': False, 'include_prompt': True})
(2): Normalize()
)
Usage
Direct Usage (Sentence Transformers)
First install the Sentence Transformers library:
pip install -U sentence-transformers
Then you can load this model and run inference.
from sentence_transformers import SentenceTransformer
# Download from the 🤗 Hub
model = SentenceTransformer("sentence_transformers_model_id")
# Run inference
sentences = [
'**Question 1**',
'89Fisika SMA/MA XII\n2. Dua muatan listrik q1 = +8 x 10-9 C dan q2 = + 16 x 10-9 C\nterpisah pada jarak 12 cm. Tentukan di mana muatan q3\nharus diletakkan agar gaya Coulomb pada muatan q3\nsama dengan nol!\n3. Sebuah segitiga sama sisi ABC mempunyai panjang sisi\n6 cm. Apabila pada masing-masing titik sudut segitiga\nberturut-turut terdapat muatan listrik sebesar qA = +8 C,\nqB = -9 C, dan qC = +3 C, tentukan besarnya gaya Cou-\nlomb pada titik sudut C!\n(a) Muatan negatif (b) Muatan positif\nGambar 3.3 Garis-garis gaya listrik(c) Antara muatan positif dan muatan negatifB. Medan Listrik dan Kuat Medan Listrik\nMedan listrik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar\nbenda bermuatan listrik, di mana jika sebuah bendabermuatan listrik berada di dalam ruangan tersebut akanmendapat gaya listrik (gaya Coulomb). Medan listrik termasukmedan vektor, sehingga untuk menyatakan arah medan listrikdinyatakan sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatanpositif jika berada dalam sembarang tempat di dalam medantersebut. Arah medan listrik yang ditimbulkan oleh bendabermuatan positif dinyatakan keluar dari benda, sedangkanarah medan listrik yang ditimbulkan oleh benda bermuatannegatif dinyatakan masuk ke benda.\nUntuk menggambarkan medan listrik digunakan garis-\ngaris gaya listrik . Garis-garis gaya listrik yaitu garis lengkung\nyang dibayangkan merupakan lintasan yang ditempuh olehmuatan positif yang bergerak dalam medan listrik. Garis gayalistrik tidak mungkin akan berpotongan, sebab garis gayalistrik merupakan garis khayal yang berawal dari bendabermuatan positif dan akan berakhir di benda yang bermuatannegatif. Gambar (3.3) menggambarkan garis-garis gaya listrik\ndi sekitar benda bermuatan listrik.',
'Fisika SMA/MA XII 230yang diusulkan oleh Einstein. Percobaan Compton cukup\nsederhana yaitu sinar X monokromatik (sinar X yang memilikipanjang gelombang tunggal) dikenakan pada keping tipisberilium sebagai sasarannya. Kemudian untuk mengamatifoton dari sinar X dan elektron yang terhambur dipasangdetektor. Sinar X yang telah menumbuk elektron akankehilangan sebagian energinya yang kemudian terhamburdengan sudut hamburan sebesar T terhadap arah semula.\nBerdasarkan hasil pengamatan ternyata sinar X yang ter-hambur memiliki panjang gelombang yang lebih besar daripanjang gelombang sinar X semula. Hal ini dikarenakansebagian energinya terserap oleh elektron. Jika energi fotonsinar X mula-mula hf dan energi foton sinar X yang terhambur\nmenjadi ( hf – hf ’) dalam hal ini f > f’, sedangkan panjang\ngelombang yang terhambur menjadi tambah besar yaitu O > Oc.\nDengan menggunakan hukum ke-\nkekalan momentum dan kekekalan energi\nCompton berhasil menunjukkan bahwaperubahan panjang gelombang foton\nterhambur dengan panjang gelombang\nsemula, yang memenuhi persamaan :\n .... (7.6)\ndengan\nO = panjang gelombang sinar X sebelum tumbukan (m)\nOc = panjang gelombang sinar X setelah tumbukan (m)\nh = konstanta Planck (6,625 × 10-34 Js)\nmo= massa diam elektron (9,1 × 10-31 kg)\nc = kecepatan cahaya (3 × 108 ms-1)\nT = sudut hamburan sinar X terhadap arah semula (derajat\natau radian)\nBesaran \n sering disebut dengan panjang gelombang\nCompton . Jadi jelaslah sudah bahwa dengan hasil pengamatan\nCompton tentang hamburan foton dari sinar X menunjukkan\nbahwa foton dapat dipandang sebagai partikel, sehingga mem-perkuat teori kuantum yang mengatakan bahwa cahaya mem-punyai dua sifat, yaitu cahaya dapat sebagai gelombang dan\ncahaya dapat bersifat sebagai partikel yang sering disebut\nsebagai dualime gelombang cahaya .\nTFoton\nterhambur\nElektron terhamburFoton datang\nElektrondiamhfc\nhf\nGambar 7.7 Skema percobaan Compton untuk\nmenyelidiki tumbukan foton dan elektron',
]
embeddings = model.encode(sentences)
print(embeddings.shape)
# [3, 384]
# Get the similarity scores for the embeddings
similarities = model.similarity(embeddings, embeddings)
print(similarities.shape)
# [3, 3]
Evaluation
Metrics
Information Retrieval
- Evaluated with
InformationRetrievalEvaluator
Metric | Value |
---|---|
cosine_accuracy@1 | 0.0878 |
cosine_accuracy@3 | 0.1271 |
cosine_accuracy@5 | 0.1524 |
cosine_accuracy@10 | 0.1903 |
cosine_precision@1 | 0.0878 |
cosine_precision@3 | 0.0424 |
cosine_precision@5 | 0.0305 |
cosine_precision@10 | 0.019 |
cosine_recall@1 | 0.0878 |
cosine_recall@3 | 0.1271 |
cosine_recall@5 | 0.1524 |
cosine_recall@10 | 0.1903 |
cosine_ndcg@10 | 0.1332 |
cosine_mrr@10 | 0.1156 |
cosine_map@100 | 0.1252 |
dot_accuracy@1 | 0.0881 |
dot_accuracy@3 | 0.1274 |
dot_accuracy@5 | 0.1515 |
dot_accuracy@10 | 0.1894 |
dot_precision@1 | 0.0881 |
dot_precision@3 | 0.0425 |
dot_precision@5 | 0.0303 |
dot_precision@10 | 0.0189 |
dot_recall@1 | 0.0881 |
dot_recall@3 | 0.1274 |
dot_recall@5 | 0.1515 |
dot_recall@10 | 0.1894 |
dot_ndcg@10 | 0.133 |
dot_mrr@10 | 0.1157 |
dot_map@100 | 0.1253 |
Training Details
Training Dataset
Unnamed Dataset
- Size: 3,327 training samples
- Columns:
sentence_0
andsentence_1
- Approximate statistics based on the first 1000 samples:
sentence_0 sentence_1 type string string details - min: 7 tokens
- mean: 12.11 tokens
- max: 61 tokens
- min: 2 tokens
- mean: 437.69 tokens
- max: 512 tokens
- Samples:
sentence_0 sentence_1 Here are two questions based on the context:
Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan NasionalWhat type of institution is Pusat Perbukuan?
Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan NasionalI don't see any context information provided. It seems there's nothing above the horizontal lines.
- Loss:
MultipleNegativesRankingLoss
with these parameters:{ "scale": 20.0, "similarity_fct": "cos_sim" }
Training Hyperparameters
Non-Default Hyperparameters
eval_strategy
: stepsper_device_train_batch_size
: 10per_device_eval_batch_size
: 10num_train_epochs
: 16multi_dataset_batch_sampler
: round_robin
All Hyperparameters
Click to expand
overwrite_output_dir
: Falsedo_predict
: Falseeval_strategy
: stepsprediction_loss_only
: Trueper_device_train_batch_size
: 10per_device_eval_batch_size
: 10per_gpu_train_batch_size
: Noneper_gpu_eval_batch_size
: Nonegradient_accumulation_steps
: 1eval_accumulation_steps
: Nonetorch_empty_cache_steps
: Nonelearning_rate
: 5e-05weight_decay
: 0.0adam_beta1
: 0.9adam_beta2
: 0.999adam_epsilon
: 1e-08max_grad_norm
: 1num_train_epochs
: 16max_steps
: -1lr_scheduler_type
: linearlr_scheduler_kwargs
: {}warmup_ratio
: 0.0warmup_steps
: 0log_level
: passivelog_level_replica
: warninglog_on_each_node
: Truelogging_nan_inf_filter
: Truesave_safetensors
: Truesave_on_each_node
: Falsesave_only_model
: Falserestore_callback_states_from_checkpoint
: Falseno_cuda
: Falseuse_cpu
: Falseuse_mps_device
: Falseseed
: 42data_seed
: Nonejit_mode_eval
: Falseuse_ipex
: Falsebf16
: Falsefp16
: Falsefp16_opt_level
: O1half_precision_backend
: autobf16_full_eval
: Falsefp16_full_eval
: Falsetf32
: Nonelocal_rank
: 0ddp_backend
: Nonetpu_num_cores
: Nonetpu_metrics_debug
: Falsedebug
: []dataloader_drop_last
: Falsedataloader_num_workers
: 0dataloader_prefetch_factor
: Nonepast_index
: -1disable_tqdm
: Falseremove_unused_columns
: Truelabel_names
: Noneload_best_model_at_end
: Falseignore_data_skip
: Falsefsdp
: []fsdp_min_num_params
: 0fsdp_config
: {'min_num_params': 0, 'xla': False, 'xla_fsdp_v2': False, 'xla_fsdp_grad_ckpt': False}fsdp_transformer_layer_cls_to_wrap
: Noneaccelerator_config
: {'split_batches': False, 'dispatch_batches': None, 'even_batches': True, 'use_seedable_sampler': True, 'non_blocking': False, 'gradient_accumulation_kwargs': None}deepspeed
: Nonelabel_smoothing_factor
: 0.0optim
: adamw_torchoptim_args
: Noneadafactor
: Falsegroup_by_length
: Falselength_column_name
: lengthddp_find_unused_parameters
: Noneddp_bucket_cap_mb
: Noneddp_broadcast_buffers
: Falsedataloader_pin_memory
: Truedataloader_persistent_workers
: Falseskip_memory_metrics
: Trueuse_legacy_prediction_loop
: Falsepush_to_hub
: Falseresume_from_checkpoint
: Nonehub_model_id
: Nonehub_strategy
: every_savehub_private_repo
: Falsehub_always_push
: Falsegradient_checkpointing
: Falsegradient_checkpointing_kwargs
: Noneinclude_inputs_for_metrics
: Falseeval_do_concat_batches
: Truefp16_backend
: autopush_to_hub_model_id
: Nonepush_to_hub_organization
: Nonemp_parameters
:auto_find_batch_size
: Falsefull_determinism
: Falsetorchdynamo
: Noneray_scope
: lastddp_timeout
: 1800torch_compile
: Falsetorch_compile_backend
: Nonetorch_compile_mode
: Nonedispatch_batches
: Nonesplit_batches
: Noneinclude_tokens_per_second
: Falseinclude_num_input_tokens_seen
: Falseneftune_noise_alpha
: Noneoptim_target_modules
: Nonebatch_eval_metrics
: Falseeval_on_start
: Falseeval_use_gather_object
: Falsebatch_sampler
: batch_samplermulti_dataset_batch_sampler
: round_robin
Training Logs
Click to expand
Epoch | Step | Training Loss | dot_map@100 |
---|---|---|---|
0.1502 | 50 | - | 0.0576 |
0.3003 | 100 | - | 0.0621 |
0.4505 | 150 | - | 0.0640 |
0.6006 | 200 | - | 0.0683 |
0.7508 | 250 | - | 0.0671 |
0.9009 | 300 | - | 0.0702 |
1.0 | 333 | - | 0.0724 |
1.0511 | 350 | - | 0.0726 |
1.2012 | 400 | - | 0.0751 |
1.3514 | 450 | - | 0.0774 |
1.5015 | 500 | 2.1413 | 0.0815 |
1.6517 | 550 | - | 0.0851 |
1.8018 | 600 | - | 0.0831 |
1.9520 | 650 | - | 0.0852 |
2.0 | 666 | - | 0.0859 |
2.1021 | 700 | - | 0.0890 |
2.2523 | 750 | - | 0.0872 |
2.4024 | 800 | - | 0.0897 |
2.5526 | 850 | - | 0.0929 |
2.7027 | 900 | - | 0.0924 |
2.8529 | 950 | - | 0.0948 |
3.0 | 999 | - | 0.0975 |
3.0030 | 1000 | 1.9512 | 0.0977 |
3.1532 | 1050 | - | 0.0993 |
3.3033 | 1100 | - | 0.0996 |
3.4535 | 1150 | - | 0.1033 |
3.6036 | 1200 | - | 0.1037 |
3.7538 | 1250 | - | 0.1055 |
3.9039 | 1300 | - | 0.1039 |
4.0 | 1332 | - | 0.1045 |
4.0541 | 1350 | - | 0.1064 |
4.2042 | 1400 | - | 0.1068 |
4.3544 | 1450 | - | 0.1074 |
4.5045 | 1500 | 1.8016 | 0.1090 |
4.6547 | 1550 | - | 0.1107 |
4.8048 | 1600 | - | 0.1111 |
4.9550 | 1650 | - | 0.1112 |
5.0 | 1665 | - | 0.1115 |
5.1051 | 1700 | - | 0.1117 |
5.2553 | 1750 | - | 0.1135 |
5.4054 | 1800 | - | 0.1124 |
5.5556 | 1850 | - | 0.1138 |
5.7057 | 1900 | - | 0.1167 |
5.8559 | 1950 | - | 0.1150 |
6.0 | 1998 | - | 0.1157 |
6.0060 | 2000 | 1.6129 | 0.1164 |
6.1562 | 2050 | - | 0.1185 |
6.3063 | 2100 | - | 0.1166 |
6.4565 | 2150 | - | 0.1152 |
6.6066 | 2200 | - | 0.1173 |
6.7568 | 2250 | - | 0.1185 |
6.9069 | 2300 | - | 0.1141 |
7.0 | 2331 | - | 0.1153 |
7.0571 | 2350 | - | 0.1154 |
7.2072 | 2400 | - | 0.1186 |
7.3574 | 2450 | - | 0.1163 |
7.5075 | 2500 | 1.4573 | 0.1171 |
7.6577 | 2550 | - | 0.1200 |
7.8078 | 2600 | - | 0.1190 |
7.9580 | 2650 | - | 0.1182 |
8.0 | 2664 | - | 0.1197 |
8.1081 | 2700 | - | 0.1195 |
8.2583 | 2750 | - | 0.1210 |
8.4084 | 2800 | - | 0.1199 |
8.5586 | 2850 | - | 0.1188 |
8.7087 | 2900 | - | 0.1207 |
8.8589 | 2950 | - | 0.1178 |
9.0 | 2997 | - | 0.1178 |
9.0090 | 3000 | 1.2947 | 0.1185 |
9.1592 | 3050 | - | 0.1207 |
9.3093 | 3100 | - | 0.1193 |
9.4595 | 3150 | - | 0.1203 |
9.6096 | 3200 | - | 0.1206 |
9.7598 | 3250 | - | 0.1233 |
9.9099 | 3300 | - | 0.1180 |
10.0 | 3330 | - | 0.1205 |
10.0601 | 3350 | - | 0.1208 |
10.2102 | 3400 | - | 0.1206 |
10.3604 | 3450 | - | 0.1184 |
10.5105 | 3500 | 1.2041 | 0.1212 |
10.6607 | 3550 | - | 0.1192 |
10.8108 | 3600 | - | 0.1219 |
10.9610 | 3650 | - | 0.1197 |
11.0 | 3663 | - | 0.1196 |
11.1111 | 3700 | - | 0.1219 |
11.2613 | 3750 | - | 0.1224 |
11.4114 | 3800 | - | 0.1199 |
11.5616 | 3850 | - | 0.1209 |
11.7117 | 3900 | - | 0.1211 |
11.8619 | 3950 | - | 0.1241 |
12.0 | 3996 | - | 0.1209 |
12.0120 | 4000 | 1.106 | 0.1217 |
12.1622 | 4050 | - | 0.1223 |
12.3123 | 4100 | - | 0.1222 |
12.4625 | 4150 | - | 0.1208 |
12.6126 | 4200 | - | 0.1213 |
12.7628 | 4250 | - | 0.1220 |
12.9129 | 4300 | - | 0.1231 |
13.0 | 4329 | - | 0.1220 |
13.0631 | 4350 | - | 0.1229 |
13.2132 | 4400 | - | 0.1236 |
13.3634 | 4450 | - | 0.1217 |
13.5135 | 4500 | 1.0598 | 0.1235 |
13.6637 | 4550 | - | 0.1235 |
13.8138 | 4600 | - | 0.1235 |
13.9640 | 4650 | - | 0.1225 |
14.0 | 4662 | - | 0.1234 |
14.1141 | 4700 | - | 0.1246 |
14.2643 | 4750 | - | 0.1244 |
14.4144 | 4800 | - | 0.1237 |
14.5646 | 4850 | - | 0.1244 |
14.7147 | 4900 | - | 0.1253 |
14.8649 | 4950 | - | 0.1244 |
15.0 | 4995 | - | 0.1253 |
15.0150 | 5000 | 1.0104 | 0.1248 |
15.1652 | 5050 | - | 0.1253 |
Framework Versions
- Python: 3.11.0
- Sentence Transformers: 3.0.1
- Transformers: 4.44.0
- PyTorch: 2.4.0+cu124
- Accelerate: 0.33.0
- Datasets: 2.21.0
- Tokenizers: 0.19.1
Citation
BibTeX
Sentence Transformers
@inproceedings{reimers-2019-sentence-bert,
title = "Sentence-BERT: Sentence Embeddings using Siamese BERT-Networks",
author = "Reimers, Nils and Gurevych, Iryna",
booktitle = "Proceedings of the 2019 Conference on Empirical Methods in Natural Language Processing",
month = "11",
year = "2019",
publisher = "Association for Computational Linguistics",
url = "https://arxiv.org/abs/1908.10084",
}
MultipleNegativesRankingLoss
@misc{henderson2017efficient,
title={Efficient Natural Language Response Suggestion for Smart Reply},
author={Matthew Henderson and Rami Al-Rfou and Brian Strope and Yun-hsuan Sung and Laszlo Lukacs and Ruiqi Guo and Sanjiv Kumar and Balint Miklos and Ray Kurzweil},
year={2017},
eprint={1705.00652},
archivePrefix={arXiv},
primaryClass={cs.CL}
}